Ilustrasi Kampung Nelayan Negeri Bahari, Sumber: okezone
Hitam legam kulit tubuh,
Mereka yang sepanjang malam mencumbu ombak
Berharap pulang bawa tangkapan,
Sayang laut tak banyak lagi ikan
Sampan kecilmu terkapar,
Bertarung dengan kapal nelayan negeri seberang,
Yang bebas menguras isi laut, menjarah kita punya jatah
Ikan langka, ya import saja, begitu solusi yang diatas sana
Solar sering langka, memaksanya batal melaut
Sepanjang hari hanya bisa merajut jala yang makin butut
Cuaca pun kini sering tak bersahabat,
Kepada siapa mereka bisa sambat
Kini lautan, bukan kolam susu
Kail dan jala tak lagi cukup menhidupimu
Ini kisah ini benar adanya, bukan sekedar dongeng pilu
Tragedi atau ironi negeri bahari, terserah apa istilahmu
(Thomas.Pras, 30 April 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar