Ilustrasi Tatap Mata Itu. Sumber : blog detik
Sangat nyaman,
Duduk di kursi empuk, ruang ber-AC, di satu pusat perbelanjaan
Mbak cantik datang bertanya pesanan
Apa yang hendak kumakan
Tak lama, menu panas yang kupesan datang
Sambil menunggu dingin, kuteguk dulu minuman
Kutatap jendela kaca, menikmati jatuhnya hujan
Tak sengaja kulihat diseberang sana mata bening sepasang
Milik dari Seorang Manusia Belia kurus kumal
Yang mestinya dalam rumah teduh ia tinggal
Bukan terlunta di jalan, dalam basah hujan
Mengais tong sampah, berharap ada yang bisa dimakan
Dari balik kaca, sepasang bening matanya sempat menatapku,
Tatap mata layu, tapi hatiku tertusuk, seolah patah hati rasanya,
Selera makanku terbang, Segenap jiwaku terguncang,
Dan aku menghambur keluar menerobos hujan
(Thomas.Pras, 20 Maret 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar