Tentang Pikiran, Yang Bebas Merdeka

Ilustrasi Pikiran Yang Bebas Merdeka.  Sumber: Merdeka.com




Oh Orang Tua, betapa hebatnya upayamu meredam dan menghentikan
Liarnya pikiran  di dalam sini, pernah terhenti tak kan
Mungkin yang kau lihat  tatap mata, kata dan senyumku yang rupawan
Tapi tetap dua kaki ini siap  terangkat,  melompat bersama ringkikan


Oh Penguasa, betapa remehnya kamu, bersandar pada peluru
Berharap itu bisa membuat  isi kepalaku bisu
Di dalam sini, suara dan gambar, menari tiada henti dalam resolusi tinggi
Lincah berjingkat menari, melenting pindah dimensi


Penguasa, kamu terlalu kuatir, sebab duniamu hanyalah kekuasaan
Sementara inginku adalah keadilan, Sebab  benci bukanlah alasan
Buat apa pula, toh hatikecilmupun sudah benci setengah mati akan dirimu
Kurangkah itu,  atau memang kau senang mempertontonkan kebahlulanmu

Penguasa  Tua, sadarlah eramu tlah berlalu
Tangan besimu terlalu lamban mengejar bayangku
Mundurlah dan saksikan,  jelata-jelata muda siap meretas jalan
Membabat belukar, membunuh kala yang mengangkangi kekuasaan

Aku dan pikiranku, bisa jadi akan menghantuimu
Dalam duduk diam kelu masa tuamu
Roda kosmis yang berputar tlah menungguku
Siap menghantar bebasku, meretas jalan ke dunia baru



(Thomas.Pras, 25 Juli 2007)
Read more ...