Metro Mini

Gambar Metro Mini.  Sumber : Kaskus






Sewa,
Metromini ngetem menunggu penumpang
Kondekur  sesekali teriakkan arah tujuan,
Waktu ngetem habis, Metrominipun melaju pelan

Tak berapa lama terlihat kawan,
Metromini mulai ngebut nyodok ke depan
Trabas lampu merah,  peduli setan,   Pluit disemprit  nobanan pun terpaksa berpindah tangan

Ingat sore harus setoran, kalau tak penuh dimaki majikan
Metromini pun kembali ngibrit  membelah jalan
Biar kanvas rem habis, bukan urusan,  lebih ngeri kalau anak-isteri sampai tak makan

 Sepeda motor  menghalangi jalan,  bajaj ngebut belok sembarangan
Gerombolan abu-abu putih nongkrong , memancing  tawuran
Dua bertato berpidato “saya baru keluar penjara dan butuh makan”  bikin cemas penumpang , 

Sudah separuh jalan, jalanan macet, sesekali kondektur menengok ke belakang
Parau teriakkan  “Rapat belakang”  sebagai kode berebut nomor  tem-teman
Sopir sigap injak gas pol,  Metromini  zig-zag  ngajak tarik-tarikan

Hampir sampai tujuan, Kondektur minta bayaran
Bocah  SMA  kompak ngejawab :  “Numpang Bang”,  ABG nyolot   bilang  “Turun Depan”, 
Saku kondektur  kosong meski Metromini sarat muatan, 

Sekali lagi pulang, nggak bawa cukup  setoran.



(Thomas.Pras, 24 Desember 2007)
Read more ...

Tatap Mata Itu


Ilustrasi Tatap Mata Itu.  Sumber : blog detik





Sangat nyaman,
Duduk di kursi empuk, ruang ber-AC,  di satu pusat perbelanjaan
Mbak cantik datang bertanya pesanan
Apa yang hendak kumakan

Tak lama, menu panas yang kupesan datang
Sambil menunggu dingin, kuteguk dulu minuman
Kutatap jendela kaca, menikmati jatuhnya hujan
Tak sengaja kulihat diseberang sana mata bening sepasang

Milik dari  Seorang Manusia Belia kurus kumal
Yang mestinya dalam rumah teduh ia tinggal
Bukan terlunta di jalan, dalam basah hujan
Mengais tong sampah, berharap ada yang bisa dimakan

Dari balik kaca, sepasang bening matanya sempat menatapku,
Tatap mata layu, tapi hatiku tertusuk, seolah patah hati rasanya,
Selera makanku terbang,  Segenap jiwaku terguncang,
Dan aku menghambur keluar menerobos hujan






(Thomas.Pras, 20 Maret 2008)
Read more ...

Kisah Nelayan Negeri Bahari

Ilustrasi Kampung Nelayan Negeri Bahari, Sumber: okezone



Hitam legam kulit tubuh,
Mereka yang sepanjang malam mencumbu ombak
Berharap pulang bawa tangkapan,
Sayang laut tak banyak lagi ikan

Sampan kecilmu terkapar,
Bertarung dengan kapal nelayan negeri seberang,
Yang bebas menguras isi laut, menjarah kita punya jatah
Ikan langka, ya import saja, begitu solusi yang diatas sana


Solar sering langka, memaksanya batal melaut
 Sepanjang hari hanya bisa merajut  jala yang makin butut
Cuaca pun kini sering tak bersahabat,
Kepada siapa mereka bisa sambat

Kini lautan, bukan kolam susu
Kail dan jala tak lagi cukup menhidupimu
Ini kisah ini benar adanya, bukan sekedar dongeng pilu  
Tragedi atau ironi negeri bahari, terserah apa istilahmu





(Thomas.Pras,  30 April 2008)
Read more ...

Langit Negeri ini Bukan Langit Negeri Jiran

Ilustrasi Nasib TKI di Negeri Jiran.  Sumber : Kaskus


Ketika kita menikmati hari,
Di teras rumah tersaji secangkir kopi dan koran pagi,
Masih bisa santai sambil face book ria di siang hari,
Candle light dinner  bersama kekasih di malam hari,

Sementara para TKI di negeri jiran harus sarapan kepalan tangan,
Bogem mentah menjadi menu siang,
Bagai anjing mereka diludahi, atau tubuh melepuh diseterika majikan,
Atau jika molek tubuh mereka dihamili,
Kita sesama Indonesia hanya diam …

Masih saja diam ketika secara masal mereka terusir pulang,
Sudah babak belur, upahpun tak dibayar oleh majikan,
Pemerintah pun membuang muka, ibarat kami ini aib dan nista,
Terlupa ketika gemerincing rupiah kami mengalir ke negara,
Kita hanya diam, meski  sesama Indonesia,

Nasionalisme kita masih sempit, bias, sehingga belum dapatkita rasakan, kawan ...
Pribadi kita belum jujur, sebatas mulut setia itu kawan,
Lebih suka apatis dan tidak mau repot mempersoalkan,
Apalagi berjuang untuk martabat dan kemanusiaan,
Terlebih lagi untuk menyingsingkan lengan bagi terwujudnya keadilan,
 
Bagaimana kita bisa saling mencintai, kawan,
Jika untuk peka dan peduli saja kita masih kesusahan,
Dan sesungguhnya kita lebih menyedihkan, dari mereka, kawan,
Sebab Para TKI yang digebuki, lebih membumi, kawan,
Sebab mereka lebih paham arti perjuangan mengisi perut anak dan pasangan,
Kita masih simbol dan belum hakikat, kawan,
Iman kita sebatas pikiran,  baru terucap dan belum berupa tindakan
Bagaimana kita terus berseru mengaku cinta pada Yang ada langit,
Sementara yang ada di bumi, di depan mata badani, masihlah kita singkiri.


(Thomas. Pras,  Suatu hari di 2008. Ketika para TKI sekali lagi terusir pergi)
Read more ...

Tembagapura, Papua

Ilustrasi Tembagapura-Papua.  Sumber: Inilah dotcom




Dulu aku mengenalmu dari buku dan cerita para guru
Suatu kota di pulau ujung timur Indonesia
Cuma tembaga saja kaupunya  pikirku dari namamu, 
Ah ternyata,
 .... rupa-rupanya  ...

Kau awal mula, negeri kita dikapling-kapling di bagi rata
Para komprador berpesta,  bersorak gembira seolah aba-aba
Untuk ratusan  excavator , dan ratusan mata bor
Mengeruk ribuan kubik Cuprum yang kuning berkilau menor


Ketika anak-anakmu datang menuntut keadilan,
Yang didapat letupan senapan,  sumpit dan panahmu tak mampu melawan
Darah seolah tak bosan tertumpah di bumi “Ikut RI Anti Netherland”
Ikut merasakan JAYA hanya janji, kian kini tinggal impian








(Thomas.Pras, 1 Juni 2008)
Read more ...

Kekasih


Ilustrasi Kekasih, Sumber : nolovesca11

Seperti cakrawala barat menantikan mentari kembali
Seperti nyiur melambai, mengharap hembus angin pantai
Begitulah rinduku Ooh kekasihku
Senantiasa bersama, Inginku selalu


Bukan seperti PC rakitan yang speknya sesuai keinginan
Bukan toserba penyedia semua yang dibutuhkan
Inilah adaku , Ooh  Kekasihku
Mozaikku baru bisa utuh- sempurna jika dan hanya jika dipadu denganmu




(Thomas.Pras, 01 Oktober 2007)
Read more ...