Apa itu Keranjang Takakura ?
Keranjang Takakura
merupakan alat pengomposan skala rumah tangga yang ditemukan Pusdakota bersama
Pemerintah Kota Surabaya, Kitakyusu International Techno-cooperative
Association, dan Pemerintahan Kitakyusu Jepang pada tahun 2005. Keranjang ini
dirakit dari bahan-bahan sederhana di sekitar kita yang mampu mempercepat proses
pembuatan kompos.
Takakura Home Method (THM) - Composting
Keranjang Takakura
atau juga dikenal sebagai Takakura Home Method (THM) - Composting, adalah
keranjang pembuat kompos (komposter) yang sangat ringkas dan praktis, dari
bahan-bahan sederhana di sekitar kita, sehingga kita dapat membuatnya sendiri. Satu keranjang standar dengan starter berkapasitas
8 kg, ideal dipakai oleh satu keluarga dengan jumlah total anggota keluarga sebanyak
7 orang, dimana rata-rata menghasilkan sampah rumah tangga 1,5 kg tiap harinya.
Rencana
pendaftaran Keranjang Takakura untuk memperoleh Hak Paten sempat diwarnai ‘debat
alot’ yang merupakan proses dinamis dalam organisasi. Perdebatan terjadi karena adanya dua
pemikiran, di satu sisi konsep Hak Paten yang lekat dengan ideologi Kapitalis,
dan di sisi lain adanya kemungkinan komersialisasi pihak-pihak yang ingin
mengambil keuntungan diri. Kueduanya
sama-sama bertentangan dengan prinsip Pusdakota dalam mendampingi masyarakat.
Setelah proses dinamis
tadi, akhirnya Teknologi Keranjang Takakura sepakat didaftarkan sebagai Hak
Paten (HAKI) pada 20 April 2006, setelah melalui debat alot para punggawa
Pusdakota terkait idealisme. Tahap pemeriksaan formalitas telah terpenuhi
dengan turunnya surat bernomor H3.HC.02.Pol.012/1173, tertanggal 29 Maret 2006.
Alat dan Bahan Membuat Keranjang Takakura
Alat dan bahan
untuk membuat Keranjang Takakura, yakni:
1.
Sekam, secukupnya
2. Pupuk Ampas tebu secukupnya (kalau tidak ada tidak papa)
3.
Mikroorganisme lokal cair secukupnya. à Cara membuatnya ada di sini : Mengenal Kembali EM, Effective Microorganism
4.
Starter, berupa kompos jadi sebanyak 8 Kg
5.
Sampah organik 2 KK (sekitar 3 kg)
6.
Keranjang plastik 2 unit
7.
Jarum jahit 2 Buah
8.
Benang nilon 1 Roll
9.
Jaring 1 Meter
10. Gunting
1 Buah
11. Kertas
kardus bekas air mineral secukupnya
12. Termometer
2 buah
13. Kain
stocking secukupnya, sebaiknya berwarna gelap.
14. Sprayer
1 unit
15. Bak
plastik 2 buah
16. Air
PDAM Sesuai kebutuhan
17. Garu
kecil 1 buah
Cara Membuat Keranjang Takakura
Prinsip
pembuatannya adalah menyiapkan keranjang sampah yang ideal untuk proses pengomposan,
yakni keranjang yang diberi lapisan kardus di sisi dalamnya, diberi alas berupa
bantal jaring berisi sekam, dan pada bagian atas sampah nantinya diberi bantal
penutup atas berisi sekam, serta kain penutup berpori rapat (misalnya kain
bahan stoking) agar proses dekomposting berjalan baik, tanpa ada gangguan dari
serangga masuk, dan tanpa ada polusi udara.
Langkah-langkah pembuatan Keranjang Takakura adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah pembuatan Keranjang Takakura adalah sebagai berikut:
1.
Gunting jaring untuk membuat dua kantong sekam dengan
dimensi seukuran alas dan bagian atas keranjang, kemudian jahit ketiga sisi
jaring hingga berbentuk bantal.
2.
Setelah jaring berbentuk kantong, isi masing-masing
kantong jaring dengan sekam secukupnya, atur kepadatannya, kemudian jahit
hingga menyerupai bantal. Kardus air
mineral diplester tegak ke empat sisi bawahnya, sedangkan sisi atasnya jika
kepanjangan dapat dipotong sedikit supaya tingginya pas dengan keranjangnya.
3.
Setelah bagian dalam keranjang terlapisi kardus,
letakkan bantal sekam pada alas keranjang. Bantal sekam yang satu lagi nanti digunakan sebagai penutup.
4. Keranjang Takakura siap
digunakan. Gampang kan ?!
Cara Membuat Kompos dengan Keranjang
Takakura
Langkah-langkah
membuat kompos dengan Keranjang Takakura adalah sebagai berikut :
Gambar Potongan : Susunan dalam Keranjang Takakura
1.
Siapkan Keranjang Takakura (tepinya sudah dilapisi dengan kardus, dan sudah dialasi dengan bantal sekam).
2.
Siapkan bak dan isi dengan sekam secukupnya, lalu ambil
mikroorganisme lokal cair, tuangkan ke dalam sprayer. Semprotkan mikroorganisme lokal cair dengan menggunakan
sprayer secara merata, aduk-aduk memakai tangan.
3.
Semprot mikroorganisme lokal cair pada permukaan dalam
kardus dan bantal sekam dengan menggunakan sprayer hingga basah merata.
4.
Isi keranjang dengan kompos dan pupuk ampas tebu
lalu aduk hingga merata.
5.
Masukkan sampah organik segar yang sebelumnya telah dicacah
terlebih dahulu, sesekali menekan sampah dengan cetok hingga sanpah berada di
tengah-tengah campuran pupuk kompos dan pupuk ampas tebu.
6. Lapisi permukaan atas dengan menggunakan bantal sekam
yang sudah disemprot dengan Mikroorganisme lokal cair.
7. Setelah
terlapisi dengan bental sekam, tutup bagian mulut keranjang dengan menggunakan
kain stocking agar serangga kecil tidak masuk. Pilih kain stocking yang berpori
dengan bahan yang awet sehingga tidak mengganggu respirasi dan mudah rusak.
8. Setelah
keranjang tertutup kain stocking, ambil penutup dari keranjang tersebut lalu
tutup dan tekan hingga rapat dan kuat.
Jenis-jenis sampah yang diolah
menjadi Kompos dengan Keranjang Takakura
Adapun jenis-jenis
sampah yang diolah adalah sampah rumah tangga yang berupa sampah organik,
meliputi :
- Sisa sayuran. Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi.
Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas
buang airnya. - Sisa nasi.
- Sisa ikan, ayam, kulit telur, dll.
- Sampah buah yang lunak (anggur, kulit
jeruk, apel,dll )
Hindari memasukkan
kulit buah yang keras seperti kulit
salak, dan ranting pohon berkayu
keras.
Cara Kerja Pengomposan dengan Keranjang Takakura :
Proses pengomposan dengan Keranjang Takakura merupakan proses pengomposan aerob, dimana udara dibutuhkan sebagai asupan penting dalam proses pertumbuhan mikroorganisme lokal yang bekerja mengurai sampah organik menjadi kompos.
Keranjang Takakura sebagai rumah / tempat yang nyaman bagi mikroorganisme lokal, sedangkan sampah organik sebagai makanan mereka. Maka, Keranjang Takakura didesain sedemikian rupa, menggunakan bahan-bahan yang dapat memberikan 'kenyamanan' bagi mikroorganisme, agar mereka bekerja mengurai sampah organik rumah tangga kita dengan giat.
Fungsi bahan-bahan utama Keranjang Takakura di atas adalah sebagai berikut:
Bantal Sekam
Fungsi: menyerap air lindi (air sampah), menjaga kehangatan, kelembapan kompos dan mengatur sirkulasi udara. Sekam yang digunakan dapat berupa kulit padi, serbuk gergaji dan lain-lain. Kemudian dimasukkan ke dalam kain jaring-jaring dengan diameter sangat kecil atau berpori yang telah dijahit seperti bantal. Ukurannya harus disesuaikan dengan lebar dan panjang keranjang Takakura.
Kekurangannya kalau menggunakan serbuk gergaji, serbuknya itu beterbangan waktu diangkat dan bisa bikin kulit gatel.
Kardus
Fungsi: melindungi dari binatang, menjaga sirkulasi dan kelembapan sertamencegah kompos keluar dari keranjang.
Kardus yang digunakan harus disesuaikan dengan dimensi keranjang, kemudian di tempatkan disisi-sisi keranjang sehingga lubang yang ada menjadi tertutup. Kardus yang digunakan semacam kardus mie instan, kardus air mineral, dsb.
Kain Hitam
Fungsi: mencegah binatang masuk, melindungi dari lalat dan telur-telurnya serta menjaga kestabilan suhu kompos.
Kain hitam ini dipasangkan sebagai penutup keranjang sebelum ditutup dengan penutupnya.
Starter/ Biang Kompos
Fungsinya untuk membantu proses pengomposan dengan bantuan bakteri pengurai yang ada didalamnya. Hanya digunakan sekali pada awal pengomposan.
Starter kompos yang dapat digunakan yaitu tanah yang berhumus.
Fungsi: menyerap air lindi (air sampah), menjaga kehangatan, kelembapan kompos dan mengatur sirkulasi udara. Sekam yang digunakan dapat berupa kulit padi, serbuk gergaji dan lain-lain. Kemudian dimasukkan ke dalam kain jaring-jaring dengan diameter sangat kecil atau berpori yang telah dijahit seperti bantal. Ukurannya harus disesuaikan dengan lebar dan panjang keranjang Takakura.
Kekurangannya kalau menggunakan serbuk gergaji, serbuknya itu beterbangan waktu diangkat dan bisa bikin kulit gatel.
Kardus
Fungsi: melindungi dari binatang, menjaga sirkulasi dan kelembapan sertamencegah kompos keluar dari keranjang.
Kardus yang digunakan harus disesuaikan dengan dimensi keranjang, kemudian di tempatkan disisi-sisi keranjang sehingga lubang yang ada menjadi tertutup. Kardus yang digunakan semacam kardus mie instan, kardus air mineral, dsb.
Kain Hitam
Fungsi: mencegah binatang masuk, melindungi dari lalat dan telur-telurnya serta menjaga kestabilan suhu kompos.
Kain hitam ini dipasangkan sebagai penutup keranjang sebelum ditutup dengan penutupnya.
Starter/ Biang Kompos
Fungsinya untuk membantu proses pengomposan dengan bantuan bakteri pengurai yang ada didalamnya. Hanya digunakan sekali pada awal pengomposan.
Starter kompos yang dapat digunakan yaitu tanah yang berhumus.
Proses pengomposan
metode ini dilakukan dengan cara memasukkan sampah organik rumah tangga setiap hari ke dalam keranjang dan kemudian dilakukan kontrol suhu dengan cara pengadukan dan
penyiraman air.
Masukkan termometer untuk mengecek suhu pada saat proses pengomposan. Suhu ideal saat proses dekomposisi adalah 60oC.
Masukkan termometer untuk mengecek suhu pada saat proses pengomposan. Suhu ideal saat proses dekomposisi adalah 60oC.
Beberapa
Catatan mengenai Keranjang Takakura :
·
Letakkan
Keranjang Takakura di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung. Panas
langsung dapat mematikan mikroorganisme lokal, dan mengganggu proses
dekomposisi (pengomposan). Karena proses pengomposan ini ‘aerob’ atau membutuhkan oksigen, isi keranjang sebaiknya diaduk-aduk dengan sekop tangan setiap hari.
· Keranjang yang berfungsi baik pembusukan berjalan cepat, tidak berbau, dan suhunya hangat. Kalau proses pengomposan terjadi dengan baik, sisi luar keranjang akan terasa hangat kalau disentuh.
· Keranjang yang berfungsi baik pembusukan berjalan cepat, tidak berbau, dan suhunya hangat. Kalau proses pengomposan terjadi dengan baik, sisi luar keranjang akan terasa hangat kalau disentuh.
·
Bila
kompos kering, perciki air bersih, atau bisa juga air cucian beras, sambil diaduk merata. Jaga suhu dalam keranjang tetap ideal bagi mikroorganisme lokal, yakni 60 derajat celsius.
·
Usahakan sampah organik masih segar dan dalam
kondisi tercacah. Perhatikan perbandingan sekam/tanah dengan sampah, harus seimbang. Kalau isi keranjang mulai penuh atau berair masukkan sekam dan tanah yang baru. Lama kelamaan kita akan bisa mengira-ngira supaya pengomposan terus terjadi.
· Saat pengisian, usahakan sampah ditekan dengan cetok sampai sampah timbunan baru tidak
terlihat.
·
Ganti kardus yang menjadi lapisan dalam
keranjang setelah 3-6 bulan atau ketika hancur.
·
Cuci kain penutup jika dirasa kotor.
Cara Pemanenan Kompos Keranjang Takakura
Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, tuang ke lantai, lalu ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3, khususnya yang belum terurai sempurna, bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.
Sampah yang sudah
terurai (kompos) diangin-anginkan diatas karung plastik di tempat teduh sampai
mengering (jangan dijemur) kurang lebih selama seminggu. Kalau sudah kering bisa disebar di kebun atau
dimasukkan ke dalam pot.
Selamat mencoba
...
Demikian artikel
berjudul Keranjang Takakura, Solusi
Problem Sampah Rumah Tangga, semoga
bermanfaat.
Salam Hangat,
Thomas Pras, 11 Mei 2014
Thomas Pras, 11 Mei 2014
Sumber:
1.
Kunjungan Belajar ke Wana Patria dan Pusdakota Ubaya
terimas kasih informasi ...........sangat bermanfaat sekali informasinya..saya tunggu update informasi......
BalasHapusSama-sama,
Hapusterimakasih Dunia IT sudah mampir & komen di Blog ini.