Ilustrasi Cerita Iblis dan Petani. Sumber : flexmedia
PETANI & IBLIS
Cerita Inspiratif Iblis dan Petani merupakan salah satu cerita fiksi dalam kumpulan buku dongeng penulis terkenal Rusia, Leo Tolstoy, berjudul ."Ivan yang bodoh". Membaca Cerita Iblis dan Petani, kita akan mendapat sebuah inspirasi bagi kehidupan kita : cerita tentang manusia dan keserakahan.Saya coba tulis ulang cerita Iblis dan Petani ini dalam bahasa sendiri, semoga tidak mengurangi inspirasi yang terkandung di dalamnya.
Alkisah, ada Iblis Besar melihat
seorang petani, yang setiap
hari bekerja dengan keras di lahan pertaniannya. Hasil
yang didapatnya sangat minim, namun Sang Petani
tetap gembira dan bersyukur. Maka Iblis Besar itu lalu mengutus iblis kecil untuk mengganggu petani ini.
Iblis kecil pertama mencoba membuat Sang Petani
menjadi tidak gembira dan bersyukur dengan
cara membuat lahan petani menjadi sangat
keras. Namun Sang Petani itu tanpa mengeluh tetap mencangkul
lahannya dengan gembirsa. Melihat rencananya gagal, iblis kecil ini
pun pergi meninggalkan Sang Petani, dan melapor kepada Iblis Besar.
Iblis kecil kedua mencoba cara lain,
yang menurutnya lebih membuat Sang Petani menderita, yakni dengan mengambil
semua miliknya, termasuk bekal makan siang Sang Petani. Ketika
pergi ke bawah pohon untuk beristirahat, Sang Petani menyadari bahwa bekal
makan siang dan airnya hilang. Maka ia berkata, "Siapa yang
lebih malang dari diriku, yang membutuhkan roti dan air minumku
?! Jika makanan itu memang bisa mengenyangkan dia, itu adalah
hal yang baik." Iblis kecil kedua inipun merasa gagal menjalani
tugasnya, dan kembali ke Iblis Besar untuk melapor.
Iblis Besar merasa heran dengan kegagalan dua
anak buahnya. Sambil termenung, dalam hati ia bertanya: apakah tidak
ada hal yang bisa membuat petani ini menjadi jahat ? Pada
saat itulah iblis kecil ketiga muncul, dan berkata kepadanya:
"Saya menemukan cara untuk membuat petani itu menjadi
jahat. Ijinkan saya menjadi utusanmu
berikutnya". Iblis Besar tidak punya pilihan, akhirnya
membiarkan anak buahnya itu mencoba menjalankan strateginya.
Iblis kecil ketiga segera pergi menemui Sang
Petani dan berusaha berteman dengannya. Sang Petani menyambut
gembira pertemanan iblis kecil ketiga. Apalagi iblis kecil ketiga mulai
memamerkan kemampuan untuk meramal, untuk membuat prediksi jitu, salah satunya
ia mengatakan kepada Sang Petani bahwa tahun depan akan terjadi
kekeringan. Tak hanyua itu, iblis kecil ketiga pun
mengajari Sang Petani agar tanaman padinya tumbuh subur dan berbuah
lebat. Benar saja, di tahun berikutnya terjadi kekeringan. Semua
orang gagal panen, dan hanya Sang Petani ini yang berhasil memanen dan
bisa menjual dengan harga tinggi. Sang Petani pun kini menjadi kaya.
Kebaikan Iblis Kecil ketiga tak berhenti sampai
di situ. Iblis kecil ketiga juga mengajari Sang Petani menjual
berasnya, ditukar dengan anggur, sehingga ia mendapatkan lebih banyak uang, dan
semakin kaya. Perlahan-lahan Sang Petani mulai tidak bertani
lagi, dia lebih banyak berdagang dengan mengandalkan nasehat iblis keci. Tanpa
perlu bekerja keras mencangkuli lahan lagi Sang Petani sudah mendapatkan
keuntungan yang besar.
Tahun demi tahun, Sang Petani semakin kaya, tidak
hanya kebutuhannya saja yang tercukupi, melainkan semua keinginannya mampu ia
wujudkan dengan kekayaan yang dimilikinya. Namun anehnya hidup Sang
Petani – atau sekarang lebih tepatnya “Sang Saudagar” -- tidak sebahagia dulu
ketika masih menjadi petani miskin. Ia merasa selalu ada yang kurang
dalam hidupnya. Selalu ada keinginan-keinginan baru, yang membuatnya
sulit untuk bersyukur.
Sementara itu di tempat lain, Iblis kecil ketiga
dan Iblis Besar sedang duduk dan berdiskusi serius. Iblis kecil
ketiga berkata kepadaIblis Besar, "Tuan, Engkau lihat sendiri, bahwa
strategi saya membuat Petani itu jahat terbukti berhasil". Iblis
Besar pun mengangguk, dan memujinya : "Wahai Iblis kecil, engkau sungguh
hebat ... Ceritakan padaku, bagaimana cara engkau dapat melakukannya" ?!
Iblis kecil ketiga berkata :"Tuan, saya hanya membiarkan dia memiliki lebih banyak dari yang dibutuhkannya, dengan demikian bangkitlah sifat keserakahannya."
Demikian Cerita inspiratif Iblis dan
Petani ini, semoga kita dapat mengambil hikmahnya.
Kalau saya pribadi menggarisbawahi soal Kebutuhan VS Keinginan, terkait Etika dan Prinsip Permakultur. Kalau Sobat Petani
?!
Salam Hangat
Thomas Pras, 13 April 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar